Thanks udah mampir di blog yang tak seberapa layak untuk dilihat

Saturday, November 14, 2020

Menelik Prestasi Anak Daerah Lewat Koran Kaltim

             Media daring dan luring saat ini masih banyak yang hanya mengejar target tayang, namun tidak memperhatikan kualitas konten. Bahkan, beberapa diantaranya acap kali  berlomba-lomba menampilkan berita yang hanya sekedar lewat atau viral di waktu tertentu. Maka dari itu, tidak heran kita jumpai banyak media yang menulis isu serupa ketika viral untuk mendapatkan posisi paling atas di laman Google. Sayangnya, ketika dibaca satu demi satu berita tersebut hanya menampilkan isi yang ala kadarnya atau hasil kamuflase dari berita lainnya.

            Denis Mc Quail, seorang ahli bidang Komunikasi di Inggris mengatakan bahwa media berfungsi sebagai perubahan dan pembaharuan kehidupan masyarakat. Hal itu karena media dianggap mampu menyebarkan informasi dan menjangkau pembaca secara luas. Tidak dapat dipungkiri pula jika media mampu mendongkrak suatu popularitas kepada siapapun yang muncul dalam media itu. Nah, popularitas individu yang harusnya ditampilkan dalam suatu media adalah tentang prestasi yang membanggakan, bukan isu hangat yang hanya ikut-ikutan. Mengapa demikian? Karena prestasi tetap harus diberitakan sebagai bentuk apresiasi, terutama anak daerah.

Kolom Prestasi di Korankaltim.com

            Tidak hanya menyoal pada isu politik, sosial, atau ekonomi yang sedang digembor-gemborkan, rupanya korankaltim.com memiliki pandangan berbeda. Ketika mengetik kolom “prestasi” pada kotak pencaharian, kita akan temukan 30 berita terkait. Selain itu, masih banyak lagi berita tentang prestasi yang tersebar dalam berbagai keyword. Berita prestasi yang disuguhkan disini memberi berbagai pandangan apa saja mengenai bidang prestasi itu. Ada prestasi anak daerah yang menyenangkan hati, adapun yang mengiris hati.

            Baru-baru ini, berita kejuaraan karya tulis teritorial Angkatan Darat melintas di laman korankaltim.com tanggal 13 November 2020. Prestasi juara 1 diraih oleh Komandan Kodim (Dandim) 0906 Tenggarong, Letkol Inf Charles Alling. Pencapaian itu turut mengharumkan seluruh masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar). https://korankaltim.com/read/kutai-kartanegara/38172/juara-1-lomba-karya-tulis-teritorial-angkatan-darat-dandim-0906-tenggarong-harumkan-kodam-vi-mulawarman.

            Musim pandemi seperti ini, kita masih melihat anak daerah yang tetap melukis prestasi demi tanah Kalimantan. Informasi ini patut diapresiasi karena masih jarang media yang mau meliput perihal prestasi di masa pandemi. Melalui berita tersebut juga kita dapat mengetahui bahwa anak daerah bisa membuat Box Sterilitator untuk mengentaskan Covid-19 di kotanya. Ya, dari sini pembaca bisa belajar jika prestasi di masa pandemi itu tetap bisa diraih dalam kondisi apapun.

            Tidak hanya itu, prestasi lain yang telah digenggam anak daerah Kaltim di kondisi pandemi ini masih banyak. Pada bulan Oktober 2020 ada berita yang mengangkat informasi tentang kejuaraan, diantaranya Taekwondo SKOI Kaltim, Duta Pelajar Kalimantan Timur, dan Dekranasda Provinsi Kalimantan Timur, dan masih banyak lagi. https://korankaltim.com/read/olahraga-daerah/36916/taekwondo-skoi-kaltim-berprestasi-saat-pandemi-covid-19, https://korankaltim.com/read/diskominfo-kukar/36976/camat-bangga-atas-prestasi-siswi-sman-2-sebulu, https://korankaltim.com/read/samarinda/37590/dua-pengrajin-samarinda-juarai-dekranasda-kaltim-award-2020

 

Asyik membaca di korankaltim.com

            Membaca berita tersebut hati terasa bangga, ditambah lagi ada apresiasi dari pemimpin daerahnya masing-masing. Hal ini sudah membuktikan bahwa korankaltim.com mampu menginformasikan pada pemimpin daerah terkait prestasi yang dipeluk anak daerahnya. Itu sangat penting mengingat banyaknya pemimpin daerah yang abai yang tidak mengerti dengan hasil jerih payah anak daerahnya. Sekedar ucapan selamat pun sudah lebih dari berharga. Keyakinan pun pasti ada, ketika membaca berita tersebut, akan banyak pemuda-pemudi yang berlomba-lomba mengejar prestasi dan semangatnya terpacu. Terima kasih korankaltim.com, semoga prestasi anak daerah semakin meningkat dengan dihadirkannya tulisan elok seperti ini.

Prestasi Anak Daerah yang Terabaikan

            Mengapa informasi prestasi harus ditampilkan? Pertama, untuk memberi penghargaan atas usaha yang diraihnya. Kedua, untuk memotivasi pembaca agar mengejar prestasi dan mengharumkan daerahnya. Namun, masih ada juga prestasi-prestasi yang terabaikan dan tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Salah satunya dalam berita https://korankaltim.com/read/olahraga-daerah/22217/inassa-maulida-petenis-cilik-asal-samarinda-berprestasi-yang-terabaikan. Prestasi dalam meraih medali emas tenis lapangan di ajang Piala Tugu Muda 2018 dan Jawa Tengah 2018 oleh Inassa Maulida, tidak digubris pemerintah hingga tahun 2019.

            Hal-hal seperti inilah yang harus dihindari, yakni tidak ada respon positif seakan-akan tidak mengapresiasi kerja kerasnya. Hati terasa teriris membaca berita ini, korankaltim.com mampu mempersembahkan berita yang terabaikan ini. Ciamik sekali! Dengan begini, korankaltim.com dapat membuka lebar-lebar mata dan hati pemerintah untuk terus meningkatkan perhatiannya terhadap putra-putri daerah yang berprestasi. Korankaltim.com berhasil menyuarakan hak dari peraih prestasi tersebut dengan baik.  

Membaca dan Pengetahuan Baru Lewat Koran Kaltim

            Patut diacungi jempol sekali ketika korankaltim.com terus menorehkan informasi perihal prestasi anak daerah. Berita yang mengitari laman media daring ini sangat memberikan banyak pandangan baru yang tidak biasa, salah satunya tentang prestasi yang harus digaungkan. Rasa hati yang bangga dan senang kepada para peraih prestasi tersebut dalam dirasakan oleh seluruh elemen pembaca. Popularitas yang menawan patut diangkat oleh para peraih prestasi lewat media.

            Selain itu, kalimat-kalimat yang tertulis di dalam berita pun cukup dimengerti dan lugas. Kalimat tersebut tidak bertele-tele dan langsung memaparkan inti dari tema yang menjadi fokus. Sudut pandang yang diambil sangat bervariasi, dan tetap memperhatikan kualitas tulisan. Kualitas itu dinilai dari banyaknya pengunjung laman yang melimpah, sudah tidak diragukan lagi! Pasti puas membaca seluruh berita di korankaltim.com.

            Kemudian, soal keterbaruan berita yang muncul juga menarik. Berita baru yang ditulis itu memberi pandangan yang kekinian dan tidak sekedar mengejar viral semata. Keberagaman berita yang dipublikasi pun banyak, mulai dari politik, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya. Jadi, pembaca tidak perlu khawatir dengan keterbaruan berita, semua jenis berita pasti ada! Keren sekali. Mau membaca isu berita yang tidak mainstream tapi penting? Korankaltim.com solusinya!

            Narasumber yang tertulis di dalam berita juga relevan dan sesuai dengan sudut pandang yang dipilih, ini jarang sekali dipenuhi oleh media online lain. Selain itu, tingkat kesalahan pengetikan pun sangat minim, hampir di seluruh berita tidak ada. Penulis dan editornya benar-benar memperhatikan kaidah dari segala aspek nih, mulai konten, penulisan, hingga pesan moral. Hal ini patut dijadikan acuan media lainnya dalam menulis berita. Korankaltim.com cocok dengan slogannya, cerdas bersama rakyat! Semoga kedepannya korankatim.com tetap memberikan berita teraktual, berdasarkan fakta, dan selalu memperhatikan kualitas.

           

 

Thursday, January 10, 2019

No Smoking Area, Dimana Ya?

Omah Diksi (Omdik) itu sebuah tempat nongkrong para anak-anak muda. Hmm, anak muda yang aku maksud disini umur 18-23 tahun lho ya. Selebihnya, bukan anda yang aku maksud. Pertama kali ke omah diksi itu awal tahun 2018. Aku yang baru aja pulang kampung dari tanah Borneo, di panggil kawan pers untuk bercengkrama. Seneng dong ya, artinya aku masih dicari hihihi. Gak lengkap kalau nggak ada cemilan, aku pun  membawa amplang batu bara khas tanah Borneo.




Menemukan tongkrongan ini pun lumayan sulit, apalagi malam. Aku dua kali kelewatan masuk gang kecil. Google maps pun menyesatkanku. Jreng! Tibalah aku di omdik. Tampak luar sih kayak warung kopi pada umumnya, sederhana dan terang. Sederhana dan terang seperti cintaku ke doi yang tanpa penjelasan. Skip.

Waktu itu ramai banget, aku kebingungan cari konco pers kampusku. Aku telpon salah satu koncoku, “Dimana mas?” tanyaku. Mas mas di telpon malah jawab masuk aja. Ya masuk kemana ini, aku sudah masuk tapi nggak ada yang aku kenal. Berasa salah alamat yak. Eh ternyata, mataku saja yang agak kabur. Rupanya kawan persku sudah ada di dalam. Hahahaha. Aku nggak lihat jelas karena di dalam sana penuh asap-asap putih menyengat para pengopi (baca: asap rokok). Jadi, asap rokok ini menyulitkanku fokus, kawan-kawan.

“Ih mas, sudah dari tadi kah? Maaf aku nggak ngeliat, habisnya penuh asap gini, mas juga item sih,” celetukku.

Aku kesana bersama teman perempuanku. Jadi, aku berkumpul dengan lima orang laki-laki dan satu perempuan. Jangan tanya kenapa kok banyak laki-lakinya ya. Itu tidak penting. Nah, aku membuka obrolan membuka pertanyaan tentang isu HAM. Maklumlah, aku masih newbie di pers dan belum seutuhnya mengenal segala isu-isu sosial. Minta bimbingannya ya, rek.

Berada di omdik sekitar tiga jam-an, membuatku sia-sia saja. Memang, konco-koncoku telah menjelaskan panjang lebar mengenai HAM. Namun, aku sama sekali tidak fokus dengan aroma-aroma rokok disekitar. Baunya menyengat, aneh, kepalaku puyeng-puyeng gitu. Diskusi tentang HAM pun aku hanya tau tokohnya, tidak dengan kronologinya. Ingin pindah ke luar, apalah daya di luar penuh dan merokok semua. Sesungguhnya asap rokok ini membunuhku perlahan, ditambah vertigoku yang suka kambuh mencium asap rokok.

Awalnya aku tidak yakin bisa bertahan sejam dua jam disini karena asap rokok. Koncoku selalu saja mengurungkan niatku untuk pergi. Padahal, aku disini sudah tidak kuat mencium aroma sekitar. Mau pesan minuman pun rasanya sudah malas. Sesungguhnya, ku ingin pergi dari sini. Mataku sudah perih berhadapan dengan asap putih itu. Hahahaha.

Jadi, aku mengharapkan adanya smoking area di omah diksi. Ini dimaksudkan untuk menghargai orang-orang yang tidak merokok. Biar sama-sama nyaman kita ngopinya, patutlah menyediakan tempat itu. Wanita-wanita seperti aku ini banyak yang kurang suka dengan asap rokok lho, fyi aja. Salah satu alasan wanita tidak suka ngopi juga karena asap rokok tadi. Menurutku, asap rokok itu sangat sensitif buat wanita. Selain mengganggu pernapasan bagi yang menciumnya, pakaian yang dikenakan juga bakal bau asap rokok. Nah, hal ini kan memicu pikiran negatif oleh temen-temen kontrakan wanita. “Pulang malem kok bau rokok, jangan-jangan kamu.....................” ah you know lah gimana nyinyiran wanita tulen kalau lihat wanita pulang malem berbalut aroma rokok. Hmm.
Aroma rokok yang lengket di pakaian juga sulit hilangnya. Biarpun dikasih parfum secukupnya, baunya bakal bercampur dan jadi aneh.  


Pokoknya, asap rokok sangat-sangat membuatku tidak fokus, tidak nyaman dan ingin segera pindah ke lain hati tempat. Dengan ditulisnya permohonan ini, omdik mungkin bisa memaklumi kegundahan wanita selama ini di warung kopi. Nggak semua wanita sih, tapi yang newbie gini duh sengsara banget, om. Permintaanku di tahun 2019, omdik menyediakan area smoking ya. Kalau gak bisa, bisa dibuat jam-jam merokok tapi kayaknya itu halu. Heheheh

Friday, March 8, 2013

Battle Dance

Ini hari Jumat bray waktu pulang sekolah. Pas itu lagi demen - demennya pengen latihan ngejoget (baca: dance) cuma belum dapat koreografi yang bener akhirnya kita ngebuat freestyle gitu. Nah, kebetulan ada temen sekelas gue namanya ya sebut aja "N" katanya sih dia anak dance juga dan dia belajar sama guru. Wah, awalnya  gue rada gak percaya dan gue ngajakin battle waktu itu eh dia nerima tawaran gue (?) kesempatan nih gue pen liat kelihaian dia dalam hal dance. Yasudah, akhirnya terjadilah peristiwa seperti ini........... dia yang pake celana trainning bray :D gue yang pake baju merah kotak - kotak jangan diliat terlalu lama, jika tidak kuat lambaikan tangan anda ke kamera.http://www.youtube.com/watch?v=7ppTIshCd-g